JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali mengatakan, survei menjadi pertimbangan baginya untuk menerima atau menolak penetapan dirinya sebagai bakal calon presiden PPP. Namun, Suryadharma mengakui, ada yang menyemangatinya untuk berani maju dalam Pemilihan Presiden 2014.
"Ada yang menyemangati. Masak ketua umum partai tidak berani maju, sedangkan banyak tokoh yang tidak memiliki partai punya keberanian maju," kata Suryadharma, di Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Hal itu dikatakan Suryadharma ketika ditanya apakah tidak terlalu dini PPP menetapkan dirinya sebagai bakal capres. Padahal, berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei, elektabilitas PPP di urutan bawah.
Meski hasil survei menunjukkan rendahnya elektabilitas PPP, Suryadharma mengatakan, pihaknya tetap optimistis perolehan suara PPP di Pileg 2014 minimal 12 persen. Sikap itu muncul setelah melihat kualitas caleg PPP di 77 daerah pemilihan.
"Kalau strategi partai berjalan baik di lapangan, maka perolehan suara akan lebih besar dari 12 persen. Saya tertantang menjadikan partai ini besar. PPP tidak mau perolehan suara seperti pemilu-pemilu lalu," kata Menteri Agama itu.
Menurut Suryadharma, ada tujuan lain dari penetapan dirinya sebagai bakal calon presiden 2014 oleh internal PPP. Penetapan itu bukan hanya untuk pencapresan, namun untuk membesarkan partai menjelang pemilu legislatif 2014.
"Jadi tidak memiliki tujuan khusus untuk pencapresan sendiri, tetapi lebih penting bagaimana perolehan suara pada pemilu 2014 meningkat tajam," katanya.
Ketika disinggung soal wacana poros tengah, yakni bergabungnya parpol berbasis massa Islam untuk mengusung capres-cawapres, Suryadharma berpendapat, PPP tidak bisa hanya berkoalisi dengan parpol berbasis Islam.
"Masalah bangsa tidak mungkin diselesaikan oleh satu dua partai saja, harus dengan kebersamaan. Kebersamaan bagi PPP tidak terikat hanya pada partai berbasis Islam," katanya.
Seperti diberitakan, keputusan pengusungan Suryadharma sebagai bakal capres diambil dalam rapat konsultasi di Ponpes Assidiqiyah, Jakarta, Senin ( 30/9/2013 ). Alasannya, sebagai partai kader, PPP harus memilih kader untuk diusung sebagai pemimpin. Suryadharma dianggap sebagai kader terbaik.
Untuk saat ini, selain PPP, ada empat parpol lain yang mentapkan bakal capres. Parpol tersebut, yakni Partai Golkar (Aburizal Bakrie), Partai Gerindra (Prabowo Subianto), Partai Amanat Nasional (Hatta Rajasa), dan Partai Hanura (Wiranto-Hary Tanoesoedibjo).
Hanya, pencapresan tergantung dari hasil pemilu legislatif pada April 2014. Ada syarat ambang batas presiden bagi parpol yang ingin mengusung capres-cawapres. Jika tak memenuhi syarat, parpol harus berkoalisi. Bisa saja penetapan bakal capres berubah nantinya.
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
Anda sedang membaca artikel tentang
Suryadharma: Masak Ketua Umum Partai Tak Berani \"Nyapres\"
Dengan url
http://warmcupofblackcoffee.blogspot.com/2013/09/suryadharma-masak-ketua-umum-partai-tak.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Suryadharma: Masak Ketua Umum Partai Tak Berani \"Nyapres\"
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Suryadharma: Masak Ketua Umum Partai Tak Berani \"Nyapres\"
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar