BANDUNG, KOMPAS.com- Bagi Anda masyarakat Bandung, mungkin tak asing dengan Margahayu Land. Pengembang ini memang berbasis di Ibu Kota Jawa Barat tersebut. Sejak kelahirannya pada 1971, mereka telah mengembangkan 40.000 unit rumah yang tersebar di Bandung, Karawang, Bekasi, Bogor dan Cirebon.
Pengembang yang kini dinahkodai Hari Raharta Sudrajat ini merupakan salah satu pemain properti lokal terbesar dan sangat diperhitungkan di Tanah Parahyangan. Rekam jejak mereka tak hanya perumahan, melainkan juga properti komersial seperti Metro Trade Center di kawasan Asia Afrika.
Namun, sejak kehadiran pengembang raksasa macam Ciputra Group, Agung Podomoro Land serta terbaru Summarecon Agung di Tanah Parahyangan, nama Margahayu Land seakan tenggelam dari publisitas media arus utama. Ciputra Group tercatat mengembangkan Citra Green Dago untuk kelas menengah atas, Agung Podomoro Land membangun mixed use development Bandung City Center pasca mengambil alih Festival Citilink, dan Summarecon Agung menggarap perumahan skala kota.
Di mana Margahayu Land? Masih ada dan bertahan. Hanya, kali ini mereka melebarkan sayap ekspansinya ke Bali dan Jakarta dengan menggarap Holiday Inn Express di Kuta, dan Somerset Kencana di kawasan elit Pondok Indah. Keduanya merupakan proyek komersial perdana Margahayu Land yang dikelola jaringan internasional Holiday Inn dan Ascott.
"Kami masih bertahan di tengah gempuran pengembang Nasional. Mereka tak hanya menciptakan konstelasi bisnis properti Bandung menjadi variatif, namun juga sekaligus membuat kompetisi semakin ketat. Pasar yang dibidik serupa, tinggal bagaimana kami melakukan akselerasi dan penajaman strategi," tandas, CEO Margahayu Land Hari Raharta Sudrajat kepada Kompas.com, Selasa (2/7/2013).
Strategi bertahan yang mereka terapkan selain melakukan ekspansi usaha, juga mengikuti aktifitas bisnis kompetitor. Menyusul Somerset Kencana di Jakarta, serta hotel Holiday Inn Express di Kuta, Bali, mereka kini tengah membangun Newton Hybrid Park di atas lahan seluas 3,1 hektar di Buah Batu, Bandung. Ini merupakan proyek multifungsi yang menggabungkan hunian, mal, citywalk dan hotel.
"Sebelum mereka mulai, kami sudah lebih dulu memasarkan proyek ini. Pasar Bandung memang luas ceruknya. Namun, kalau tidak memanfaatkan momentum, peluang akan terbang dengan sendirinya," ujar Hari.
Untuk merealisasikan ketiga proyek tersebut, aku Hari, pihaknya mengalokasikan dana sebesar Rp 700 miliar. Porsi mayoritas atau 40 persen (Rp 280 miliar) untuk pengembangan Somerset Kencana.
Saat ini, penjualan Somerset Kencana Jakarta mencapai 60 persen dari total 187 unit yang ditawarkan. Sementara apartemen di Newton Hybrid Park terserap 60 persen dari total 651 unit.
Hari menargetkan Margahayu Land dapat meraup pendapatan senilai Rp 400 miliar sepanjang tahun 2013.
Anda sedang membaca artikel tentang
Margahayu Land Bertahan dari Gempuran Pengembang Nasional
Dengan url
http://warmcupofblackcoffee.blogspot.com/2013/07/margahayu-land-bertahan-dari-gempuran.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Margahayu Land Bertahan dari Gempuran Pengembang Nasional
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Margahayu Land Bertahan dari Gempuran Pengembang Nasional
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar